Kamis, 04 Februari 2016

Enam Dimensi Kehidupan

Setiap manusia pasti memiliki misi hidup yang sesuai dengan hasrat yang dimilikinya masing - masing. Melalui misi hidup tersebut manusia mencoba membuat planning, seperti target harian agar mimpi mereka dapat terwujud. Namun ada kalanya ketika mereka bertindak dalam mengejar target tersebut, raga mereka terasa kelelahan bahkan malas untuk bergerak. Semakin dikejar target tersebut semakin lelah dan putus asa saja rasanya. Alhasil, misi kehidupan tersebut sekadar menjadi sebuah impian belaka. Itulah dilema kehidupan yang banyak dialami oleh kebanyakan orang pada masa ini.


Nah, agar mimpi kalian cepat terwujud dan tidak menjadi khayalan belaka, yuk kita simak penjelasan berikut.

Kehidupan manusia pada dasarnya dapat kita bagi menjadi beberapa parameter. Parameter tersebut dapat juga disebut dengan dimensi kehidupan, yang akan kita bagi menjadi 6 aspek, yaitu :

  • Dimensi Raga
  • Dimensi Jiwa
  • Dimensi Emosional
  • Dimensi Spiritual
  • Dimensi Materi
  • Dimensi Kontribusi
Hampir sebagian besar dari kalian semua tidak menyadari bahwa diri kalian berada dan terbawa pada salah satu dominasi dari salah satu dimensi kehidupan tersebut. Kita akan mencoba mencari tahu ciri - ciri dari setiap dimensi tersebut.

Dimensi Raga
Dimensi ini memiliki tujuan hidup yang berfokus pada kesehatan tubuh, kebugaran fisik, ataupun penampilan jasmani. Disekeliling kehidupan kalian, pasti pernah menemui beberapa orang yang rajin berangkat ke gym agar memiliki badan berotot yang menarik. Atau mungkin kalian pernah melihat para kaum hawa pergi ke salon kecantikan untuk memodifikasi wajahnya agar menarik perhatian banyak pria yang melihatnya. Golongan yang memiliki dominasi di dimensi ini akan begitu ringan mengeluarkan uang sebanyak apa pun dan mengalokasikan seluruh energi mereka untuk urusan fisik. Mereka sangat peduli dengan bentuk badan dan kecantikan ataupun ketampanan.


Dimensi Jiwa
Dimensi ini memiliki sisi kebalikan dengan dimensi raga, dimana ketika dimensi raga lebih berfokus pada penampilan jasmani, dimensi jiwa lebih berfokus pada rasa dan hasrat. Rasa dan hasrat yang dimaksud adalah kondisi rohani yang menitik-beratkan pada sebuah kesenangan. Manusia yang memiliki pemusatan diri pada dimensi ini cenderung akan memuaskan diri pada kesenangan yang tak terukur seperti kepuasan, kebanggaan, pujian, kelegaan hati, hilangnya rasa penasaran, pengakuan, dan kesenangan tak terukur lainnya. Contohnya adalah ada beberapa orang yang akan mengupayakan kesenangan mereka saat menaiki gunung paling tinggi di negaranya. Mereka tidak akan keberatan menghabiskan uang, waktu, dan seluruh energinya demi kepuasan hobi tersebut. Bahkan ada beberapa dari mereka yang rela membuang waktu bersama keluarganya demi mendapatkan kesenangan pada tujuan hidup ini.


Dimensi Emosional
Tujuan hidup ini muncul karena keinginan untuk merasa aman dan seimbang. Dimensi ini berpusat pada sebuah keterikatan hubungan yang hangat dan memberikan rasa aman pada keluarga ataupun kumpulan tertentu. Biasanya orang yang mendominasi dimensi ini akan menempatkan kepentingan keluarga atau kelompok sebagai hal yang utama. Keluarga atau kelompok yang mereka perjuangkan bukanlah dianggap sebagai muara, melainkan awal dari segalanya. Orang yang didominasi pemikiran ini tidak akan peduli dengan kondisi kesehatan dan keuangannya, karena yang dianggap penting adalah keluarga. Mereka akan melakukan apapun demi keluarga mereka tersenyum, meski mereka harus mempunyai utang yang menumpuk tanpa sepengetahuan dari keluarganya tersebut. Kadang juga mereka memiliki kondisi psikologis yang memprihatinkan karena tekanan atas kondisi yang selama ini mereka paksakan.


Dimensi Spiritual
Terlihat dari sisi penamaannya, tujuan hidup atau dimensi hidup ini sudah sangat jelas kecenderungan sifat dominasinya bukan? Ya, tujuan hidup tipe ini sangat mengutamakan nilai spiritual atau agama dalam kehidupannya. Mereka akan menggunakan "Prosesi Ibadah" sebagai jalan keluar dari kehidupannya. Seperti contoh kalau di agama Islam, mereka akan menganggap kehidupan itu adalah ibadah seperti sholat, puasa, dzikir dan membaca Al Quran, Namun sayangnya, beberapa dari mereka pun melupakan sisi sosialisasi dalam berhubungan dengan manusia lain. Mereka lupa bersosialisai, memperhatikan keluarga atau memperhatikan keseriusan upayanya sebagai bentuk nyata memperkuat fondasi ekonomi dan kesejahteraannya. Bahkan mungkin dari sebagian mereka pun kurang berminat meluaskan keilmuan di luar ilmu agama karena menganggapnya bukan bagian dari "Prosesi Ibadah".


Dimensi Materi
Dimensi atau tujuan hidup ini memeliki fokus pencapaian mimpi pada keberhasilan mereka dalam mengumpulkan harta kekayaan pribadi. Semakin banyak harta yang mereka miliki, maka mereka akan merasa aman. Mereka akan rajin dan berusaha sekuat tenaga dalam mengumpulkan uang dan terus menerus menambah dan menjaga jumlahnya. Kecenderungan di dimensi ini terkadang akan menyanyangkan apabila tabungan mereka berkurang. Mereka tidak akan pernah bermaksud untuk membelanjakan kekayaannya atau membaginya agar jumlanya tetap melimpah. Contoh paling mudah kalian kenali adalah Paman Gober dari serial Donald Bebek, yang dikenal sebagai kaya raya yang pelit, hehe.


Dimensi Kontribusi
Lawan dari tujuan hidup materi adalah dimensi kontribusi. Kecenderungan orang yang memiliki tujuan hidup di dimensi ini sangat peduli dengan kondisi masyarakat luas. Mereka gemar terlibat dalam perkumpulan relawan dan organisasi kemasyarakatan. Rasa amannya adalah ketika berada di tengah - tengah orang yang membutuhkan bantuan, Namun sekali lagi, ketika kecenderungan pada dimensi ini membuat anda lupa diri terhadap kondisi material pada pribadi diri sendiri. 


Setelah membahas enam sisi dimensi kehidupan tersebut kita menjadi tahu bagaimana sisi baik dan sisi buruk dari masing - masing tersebut. Keenam dimensi kehidupan tersebut sejatinya dimiliki oleh setiap orang. Jika kalian terjebak di salah satu sisi kondisi dimensi kehidupan tersebut, maka konsekuensinnya adalah kalian akan melupakan dimensi kehidupan lain yang akan membuat kekurangan kepuasan pada dimensi tersebut. Keseimbangan diantara keenamnya sangatlah penting, mengingat semuanya dimensi menyumbang kekuatan ataupun energi bagi manusia dalam menjalani kehidupan.

Dan bagaimana cara menyikapi keenam dimensi kehidupan tadi untuk memberi energi dalam meraih mimpi akan dibahas pada artikel berikutnya ya, hehe..

Thanks karena sudah membaca, dan jangan menyerah meraih mimpi mimpimu dan tetap teriakan DREAM AHEAD !!!


dikutip dari,
"The Savior - Andre Raditya"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar